Bagaimanakecenderungan atom atom berikut ini dalam mencapai kestabilan jika di tinjau dari konfigurasi elektronya ! a . 6C b. 9F c.19 K d. 20 Ca e. 16 S f.13Al. Question from @sangdewi748 - Sekolah Menengah Atas - Kimia. Bagaimana kecenderungan atom atom berikut ini dalam mencapai kestabilan jika di tinjau dari konfigurasi elektronya ! a . 6C
Kecenderungansuatu unsur untuk mencapai kestabilan Lengkapi tabel berikut: Melepas / Susunan Elektron Konfigurasi Lambang Atom menerima Elektron valensi elektron baru ion elektron 3Li 2 1 1 Melepas 1 e 2 Li+ 12Mg 2 8 2 2 Melepas 2 e 28 Mg2+ 13Al 283 3 melepas 3 e 28 Al3+ 7N 2 5 5 Menerima 3 e 28 N3- 8O 26 6.
Bagaimanakecenderungan atom-atom berikut ini dalam mencapai kestabilan, jika ditinjau dari konfigurasi elektronnya? 6 C; 9 F; 19 K; 20 Ca; 16 S; 13 Al; Unsur-unsur logam bila bersenyawa dengan unsur-unsur non logam mempunyai kecenderungan untuk membentuk ikatan ion. Bagaimana pendapat Anda tentang pernyataan ini? Jelaskan
Sedangkankestabilan inti-inti berat terjadi bila jumlah neutron maksimum 1,5 kali jumlah protonnya. Inti-inti atom yang tidak stabil dapat dipengaruhi oleh karena komposisi jumlah proton dan neutronnya yang tidak seimbang ataupun karena tingkat energinya yang tidak berada pada keadaan dasarnya. Perlu dicatat komposisi proton dan neutron yang
Unsurunsur yang berada pada golongan IA (kecuali atom H), IIA, IIIA memiliki elektron valensi dalam jumlah sedikit (elektron valensi kurang dari 4), sehingga dalam proses pembentukan senyawa memiliki kecenderungan mengikuti kaidah oktet dengan melepaskan elektron. Unsur-unsur tersebut melepaskan elektron valensi untuk membentuk ion yang positif.
Lanjutkanpada modul berikutnya jika sudah mencapai ketuntasan yang diharapkan. E. Materi Pembelajaran dua inti atom sejenis. Bagaimana kecenderungan sifat jari jari atom? Perhatikan ilustrasi ukuran jari-jari atom (dalam ρm) berikut: Modul Kimia Kelas X MIPA. KD 3.4 @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 8
. Kestabilan suatu atom menurut Lewis dan Kossel berikaitan dengan konfigurasi elektron dari atom itu. Atom-atom yang sukar bergabung dengan atom lain disebut sebagai atom stabil. Dalam sistem periodik unsur, gas mulia merupakan golongan atom-atom gas mulia memiliki konfigurasi elektron penuh sehingga merupakan atom stabil. Konfigurasi elektron atom stabil adalah sebagai 210Ne 2 818Ar 2 8 836Kr 2 8 18 854Xe 2 8 18 18 8Konfigurasi elektron atom-atom akan stabil bila jumlah elektron terluarnya 2 duplet seperti pada Helium He atau 8 oktet seperti pada atom-atom gas mulia yang lain. Untuk mencapai kestabilan atom seperti gas mulia, dapat dilakukan dengan cara membentuk ion atau penggunaan pasangan elektron Membentuk IonSuatu atom dapat membentuk ion dengan cara melepas elektron yang dimiliki atau mengikat elektron dari atom lain, yang dikenal sebagai peristiwa ionisasi. Pembentukan ion dari suatu atom terjadi karena adanya kecenderungan atom untuk memiliki energi potensial lebih yang memiliki energi ionisasi rendah cenderung untuk melepaskan elektron dan membentuk ion positif + atau anion, sedangkan atom-atom yang memiliki afinitas elektron tinggi, cenderung untuk mengikat elektron dan membentuk ion negatif - atau Pembentukan Ion Positif + atau AnionAtom 11Na 2 8 1 konfigurasi elektron tidak stabilAgar stabil, atom Na melepas sebuah elektronnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan atom Ne konfigurasi elektron 10Ne 2 811Na → Na+ + e–Proses pembentukan ion positif ionisasi tersebut mudah terjadi karena atom Na mempunyai energi ionisasi yang Pembentukan Ion Negatif - atau KationAtom 17Cl 2 8 7 konfigurasi elektron tidak stabilAgar stabil, atom Cl perlu mengikat sebuah elektron sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan atom Ar konfigurasi elektron 18Ar 2 8 817Cl + e– → Cl–Proses pengikatan elektron tersebut mudah terjadi dikarenakan afinitas elektron atom klorin Penggunaan Pasangan Elektron BersamaAtom-atom yang mempunyai energi ionisasi tinggi akan sukar melepas elektronnya, sehingga dalam mencapai kestabilan akan sukar membentuk ion positif. Demikian pula dengan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron rendah untuk mencapai kestabilan sukar membentuk ion yang sukar membentuk ion akan cenderung membentuk pasangan elektron yang digunakan secara bersama-sama. Pasangan elektron yang dibentuk oleh atom-atom yang berikatan dapat berasal dari kedua atom yang bergabung atau dari salah satu Ikatan ion pada NaClAtom Na memberikan 1 elektronnya pada atom Cl, sehingga Na bermuatan positif dan Cl bermuatan negatif. Kemudian keduanya saling berikatan membentuk senyawa NaCl dan memenuhi kaidah oktet.
Halo Marda, kakak bantu jawab ya dek Jawaban untuk pertanyaan ini adalah a. melepaskan 3 buah elektron b. menerima 1 buah elektron c. melepaskan 1 buah elektron Sebelum kakak membahas lebih lanjut, kakak akan koreksi pertanyaan terlebih dahulu yaitu poin a bukan 16Al melainkan 13Al Kestabilan Atom Kestabilan atom terbagi 2, yaitu a. Kestabilan Duplet Suatu atom dikatakan stabil jika memiliki jumlah elektron valensi = 2. Atom yang mengikuti aturan kestabilan duplet adalah H, He, Li, Be. b. Kestabilan Oktet Suatu atom dikatakan stabil jika memiliki jumlah elektron valensi = 8. Untuk mencapai kestabilan, ada 2 cara 1. Melepaskan elektron. Cara ini berlaku pada atom yang memiliki jumlah elektron valensi 1, 2 atau 3. Contoh Na, K, Mg, Ca, Al, dll. 2. Menerima elektron. Cara ini berlaku pada atom yang memiliki jumlah elektron valensi 4, 5, 6 dan 7. Konfigurasi elektron berdasarkan kulit atom K L M N 2 8 18 32 Pembahasan a. 13Al 2 8 3 elektron valensi = 3 melepaskan 3 buah elektron b. 9F 2 7 elektron valensi = 7 menerima 1 buah elektron c. 19K 2 8 8 1 elektron valensi = 1 melepaskan 1 buah elektron Jadi, kecenderungan atom untuk mencapai kestabilannya ada 2, yaitu dengan melepaskan elektron atau menerima elektron.
September 29, 2019 Post a Comment Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut dalam mencapai kestabilannya? a. 9F b. 20Ca c. 16S d. 13Al Jawab a. 9F = 2 7 menangkap 1 elektron b. 20Ca = 2 8 8 2 melepas 2 elektron c. 16S = 2 8 6 menangkap 2 elektron d. 13Al = 2 8 3 melepas 3 elektron - Semoga Bermanfaat Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Semarang11 Januari 2022 0802Halo Mahmud, saya bantu jawab ya Jawab Unsur Ca memiliki kecenderungan melepaskan 2 elektron valensinya untuk mencapai kestabilan oktet dan membentuk ikatan ion dengan unsur lain yang sesuai. Setiap materi atau unsur selain gas mulia yang ada di alam ini memiliki kecenderungan untuk mencapai keadaan stabil. Untuk mencapai kestabilan unsur atau atom sesuai dengan aturan oktet atau duplet akan tergantung kepada elektron valensinya. Aturan oktet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan konfigurasi elektron seperti unsur gas mulia Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn 8. Sedangkan aturan duplet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan konfigurasi elektron seperti unsur gas mulia He 2. Ada tiga cara unsur-unsur tersebut mencapai kestabilan baik dengan cara melepas elektron, menerima elektron ataupun menggunakan elektron bersama sehingga terbentuk ikatan kimia. Konfigurasi elektron adalah susunan elektron berdasarkan kulit atau orbital dari suatu atom. Konfigurasi elektron unsur Ca dengan nomor atom 20 adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 atau 2 8 8 2 Berdasarkan konfigurasi elektronya, unsur Ca memiliki kecenderungan melepaskan 2 elektron valensinya untuk mencapai kestabilannya oktet. Unsur Ca akan melepaskan 2 elektron terluarnya dan membentuk ikatan ion dengan unsur lain yang sesuai. Terimakasih sudah bertanya, semoga membantu ^_^
Pada umumnya unsur unsur yang ada dalam tabel periodic tidak ditemukan bebas keadaan monoatom di alam, melainkan berikatan dengan unsur lainnya. Kenapa demikian??? Alasannya adalah agar atom atom itu stabil karena pada bentuk monoatomnya, kebanyakan unsur yang berada pada tabel periodic berada dalam keadaan yang tidak stabil. Namun hal ini berbeda dengan unsur unsur golongan gas mulia He, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn, yang merupakan satu satunya golongan unsur dalam tabel periodic yang dietmukan dalam keadaan bebeas bentuk monoatom di alam. Untuk mempelajari kenapa atom atom gas mulia ditemukan stabil dan bebas di alam dalam bentuk unsurnya, mari kita perhatikan konfigurasi elektronnya. Konfigurasi electron gas mulia He 2 Ne 2 8 Ar 2 8 8 Kr 2 8 18 8 Xe 2 8 18 18 8 Rn 2 8 18 32 18 8 Jika kita perhatkan dengan teliti, selain atom He, semua atom unsur golongan gas mulia memiliki electron valensi berjumlah 8. Berdasarkan teori mekanika kuantum, ternyata orbital pada kulit terluar semua unsur golongan gas mulia terisi penuh oleh electron. Kulit valensi 1s2 untuk He Kulit valensi ns2 np6 untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn Diagram orbital untuk He He = 1s2 Diagram orbital kulit valensi untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. = ns2 np6 Oleh sebab orbital pada unsur unsur gas mulia yang terisi penuh oleh electron inilah yang menyebabkan atom gas mulia stabil dan ditemukan di alam dalam keadaan bebas monoatom. Untuk itu, mengacu pada jumlah electron valensi gas mulia, ada dua aturan kestablan unsur, yaitu Aturan octet suatu atom yang stabil cenderung memiliki jumlah electron valensi = 8 sama seperti Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn Aturan duplet suatu atom yang stabil cenderung memiliki jumlah electron valensi = 2 sama seperti He Lalu bagaimana dengan atom atom golongan lainnnya??? Contoh Na 2 8 1 Mg 2 8 2 Al 2 8 3 Cl 2 8 7 O 2 6 N 2 5 Jika kita perhatikan, ternyata atom atom diatas memiliki jumlah electron valensi yang tidak sama dengan atom golongan gas mulia. Akibatnya ada orbital atom yang tidak terisi penuh oleh electron. Hal ini berdampak pada kuarng stabilnya unsur tersebut dalam bentuk monoatomnya. Diagram orbital Atom yang tidak stabil yang konfigurasinya tidak menyerupai atom gas mulia akan cenderung menstabilkan diri. Cara nya adalah dengan melepas atau menerima electron. Kecendrungan melepas atau menerima electron ini bergantung pada besarnya energy yang diperlukan atau dilepaskannya. Contoh Na 2 8 1 Electron valensi atom Na adalah 1. Ada dua cara atom Na supaya stabil yaitu dengan melepas 1 elektron terluarnya atau menangkap 7 buah electron lain sehingga jumlah electron valensinya adalah 8. Energi yang dibutuhkan untuk melepas 1 buah electron tentu lebih kecil dibandingkan untuk menangkap 7 buah electron. Hal ini mengakibatkan atom Na lebih cenderung untuk melepas 1 buah elektronnya untuk mencapai kestabilan membentuk ion positif. Berbeda halnya dengan atom Cl. Cl 2 8 7 Karena electron valensinya 7, tentu atom Cl akan lebih mudah menangkap satu electron untuk mencapai kestabilan daripada harus melepas 7 buah electron terluarnya. Atom Cl akan stabil dengan membentuk ion negative. Jumlah electron yang dilepaskan atau diterima oleh suatu atom bergantung pada jumlah electron valensinya jumlah electron valensi = nomor golongan. Setelah menerima atau melepaskan elektronnya, ion harus memiliki konfigurasi seperti atom gas mulia, baru ion itu dikatakan stabil. Contoh Ca nomor atom = 20 Konfigurasi electron = 2 8 8 2 Melepas 1 elektron = Ca+ 2 8 8 1 Melepas 2 elektron = Ca2+ 2 8 8 Konfigurasi ion Ca+ diatas yang terbentuk setelah atom Ca melepas satu buah elektronnya tidaklah stabil karena konfigurasinya tidak sesuai dengan unsur gas mulia 8 elektron valensi. Sehingga ion Ca2+ adalah bentuk stabil dari atom Ca karena konfigurasinya mirip dengan atom gas mulia. Jadi, ketika sebuah atom melepas atau menerima electron membentuk ion positif atau ion negative, maka ion ini stabil jika konfigurasinya sudah seperti atom golongan gas mulia. Berdasarkan hal diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa atom atom golongan IA, IIA, IIIAkecuali B dan semua unsur golongan transisi melepaskan elektronnya untuk mencapai kestabilan atau atom ini digolongkan sebagai atom logam. Hal ini disebabkan karena atom logam memiliki energy ionisasi yang realtif kecil. Energi ionisasi adalah energy yang dibutuhkan oleh atom untuk melepas sebuah electron terluarnya. Semakin kecil nilai energy ionisasinya maka semakin mudah atom untuk melepaskan elektronnya membentuk ion positif. Sedangkan atom golongan IVA C saja, VA N dan P saja , Via dan VIIA cenderung menangkap electron untuk mecapai kestabilan atau atom atom ini disebut atom golongan non logam. Hal ini disebabkan karena afinitas electron unsur nonlogam besar. Afinitas electron adalah nilai yang menunjukkan mudah atau sulitnya suatu atom untuk menerima electron. Semakin besar afinitas elektronnnya maka semakin mudah atom mebentuk ion negative. Energy ionisasi kecil = Atom logam = melepaskan electron untuk stabil = ion positif Afinitas elektronnya besar = Atom non logam = menerima electron untuk stabi = ion negative. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan tabel berikut Unsur yang berada disebelah kiri unsur metaloid = atom logam Unsur yang berada di sebelah kanan unsur metaloid = atom non logam Sekian penejelasan singkat mengenai kestabilan unsur dalam bab ikatan kimia. Untuk postingan selanjutnya akan diupdate tentang jenis jenis ikatan kimia dalam senyawa dan proses terbentuknya secara lengkap. Terimakasih sudah berkunjung….dan jangan lupa di share ya…..
Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Ganesha12 Januari 2022 0409Halo Mahmud, jawaban yang benar yaitu atom C cenderung akan menangkap 4 elektron untuk mencapai kestabilan. Biar lebih paham, silahkan simak pembahasan berikut ya Ÿ˜Š. Suatu unsur untuk dapat mencapai kstabilan cenderung akan melepas atau menangkap elektron agar konfigurasinya sesuai dengan konfigurasi gas mulia dengan 8 elektron valensi. Atom logam cenderung akan melepas elektron dan membentuk ion positif kation sedangkan unsur non logam cenderung menangkap elektron membentuk ion negatif anion Atom C memiliki nomor atom 6 konfigurasi atom C 6 C = 1s^2 2s^2 2p^2 jumlah elektron valensi = 4 atom C adalah atom non logam sehingga cenderung akan menangkap elektron jadi, atom C akan menangkap 4 elektron agar elektron valensinya menjadi 8. Terimakasih sudah bertanya di roboguru, semoga dapat memahami penjelasan di atas ya. Semangat belajar!
bagaimana kecenderungan atom atom berikut dalam mencapai kestabilan